Sabtu, 01 Desember 2012

Jadwal Akhir Semester I


Sesuai dengan Kalender Pendidikan T.A. 2012/2013, maka kami sampaikan jadwal akhir semester I :

HARI
TANGGAL
KET
Senin s/d Sabtu
3 – 8 Desember 2012
Ulangan Semester I
Senin s/d Jumat
10 – 14 Desember 2012
Pengayaan (masuk seperti biasa)
Sabtu
15 Desember 2012
Pembagian Laporan Hasil Belajar Peserta Didik

Demikian pengumuman ini di sampaikan. Terima kasih.

Rabu, 19 September 2012

Pengisian Data Emis 2012

Di halaman ini kami akan sedikit membantu untuk pengisian data emis di tahun 2012 ;



1.      Download User Manual EMIS 2012 berikut sesuai jenjang masing-masing.
       a. user_manual_ra
       b. user_manual_mi
       c. user_manual_mts
       d. user_manual_ma
       untuk mendownload klik pada tulisan (link) yang berwarna biru, sesuai jenjang
2.   File User Manual EMIS 2012 untuk masing-masing RA/Madrasah dalam format “PDF”. Untuk membuka file ini, komputer/laptop harus sudah terinstal program “Adobe Reader” (atau sejenisnya).
3.      File User Manual EMIS 2012 untuk masing-masing RA/Madrasah secara garis besar berisi :
a.       User Manual Aplikasi EMIS dan Panduan Pengisian Instrumen.
b.      Lampiran  berisi Instrumen EMIS 2012 yang terdiri dari :
Ø  Instrumen Pendataan Umum (Lembaga)
Ø  Instrumen Pendataan Personal (Guru/Pegawai)
Ø  Instrumen Pendataan Personal Siswa
4.    User Manual Aplikasi dan Panduan pengisian instrumen boleh dicetak boleh juga tidak. Namun menjadi tugas operator EMIS lembaga untuk membaca dan mempelajarinya.
5.      Lampiran User Manual (Instrumen EMIS) harap diprintout dan dilakukan langkah berikut :
a.       Instrumen Lembaga harap diisi dengan data Tahun Pelajaran 2012/2013
b.    Instrumen Pendataan Guru/Pegawai agar digandakan sesuai jumlah Guru/Pegawai di RA/Madrasah Saudara. Yang dimaksud pegawai adalah staf administrasi, jadi untuk petugas kebersihan ataupun keamanan dan sejenisnya tidak perlu didata.
c.       Instrumen Pendataan siswa agar digandakan sesuai jumlah siswa di RA/Madrasah Saudara.
d.  Instrumen Guru/Pegawai dan siswa yang telah dibagi, harap dipantau pengisiannya karena akan digunakan sebagai dasar input data EMIS 2012.
e.   Input data EMIS 2012 akan dimulai pada 24 Juli 2012 dan diharapkan selesai sebelum 30 September 2012. Untuk itu kami minta kepada Saudara untuk segera menindaklanjuti kegiatan-kegiatan dimaksud.
6.     Untuk meminimalisir kesalahan dalam pengisian instrumen EMIS 2012, kepada operator EMIS lembaga diminta untuk membaca terlebih dahulu petunjuk pengisian instrumen EMIS, serta mensosialisasikannya kepada guru/pegawai dan siswa.

Smoga bermanfaat... Amiiin... ^_^

= = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = 


Selasa, 17 Juli 2012

SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA RAMADHAN 1433 H


Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan kenikmatan berupa kesehatan, Iman dan Islam, mudah-mudahan di bulan yang penuh berkah tahun ini kita dapat melaksanakan ibadah dengan sebaik-baiknya.
Tidak lupa kami atas nama RA Muslimat NU Suluh Tunas Mertoyudan mengucapkan Marhaban Yaa Ramadhan. Selamat Menunaikan Ibadah Puasa 1433 H”, semoga pada bulan yang agung ini kita mendapatkan kesucian hati, keberkahan serta keridloan dari Allah SWT . Amin
Sehubungan dengan tibanya bulan suci Ramadhan dan hari raya Idul Fitri 1433 H, maka perlu kami sampaikan beberapa hal sebagai berikut :
1.      Libur awal Ramadhan Hari Kamis, Tanggal 19  s.d. 23 Juli 2012.
2.    Siswa kembali mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) mulai hari Selasa, Tanggal 24 Juli 2012, dengan jadwal memakai seragam sebagai berikut :
Senin – Selasa
Pkl. 07.30 – 09.00 WIB
Baju Hijau Putih (topi)
Rabu – Kamis
Pkl. 07.30 – 09.00 WIB
Baju Batik (kerudung/peci)
Jum’at – Sabtu
Pkl. 07.30 – 09.00 WIB
Olah Raga
(baju bebas bagi yang belum mendapatkan seragam)
3.     Libur akhir Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1433 H, Hari Senin, Tanggal 13 – 25 Agustus 2012.
4.    Kegiatan ekstra drumband, mewarnai dan menari di mulai setelah libur Hari Raya Idul Fitri (jadwal menyusul).
5.      Masuk sekolah Hari Senin, Tanggal 27 Agustus 2012.
6. Selama masuk bulan Ramadhan Bapak/ Ibu Orang Tua/ Wali Siswa dimohon untuk mengkondisikan putra-putrinya agar tidak membawakan bekal dari rumah (latihan puasa di sekolah). Dan membawa uang saku secukupnya untuk infaq.
Kami menyadari bahwa kami masih banyak kekurangan dan perlu banyak pembenahan serta masukan. Untuk itu kami memohon maaf dan berharap bahwa Bapak/Ibu Orang Tua/ Wali Murid dapat memakluminya.
Demikian pengumuman ini kami sampaikan, atas perhatiannya di ucapkan terimakasih.

Kamis, 21 Juni 2012

ACARA PERPISAHAN

BERTEMPAT di RA Muslimat NU Suluh Tunas, Mertoyudan, Magelang hari Kamis, 21 Juni 2012 dilaksanakan acara pelepasan (perpisahan) siswa-siswi TK/RA M NU Suluh Tunas Mertoyudan. Acara yang dimulai tepat pukul 09.00 WIB itu dihadiri oleh seluruh siswa/ wi TK B bersama orang tua (wali) mereka. Selain itu dihadiri juga oleh komite dan para guru.
Acara perpisahan yang persiapannya dimulai beberapa hari sebelumnya (mendadak), Alhamdulillah dapat berlangsung walau masih perlu banyak pembenahan. Acara di meriahkan dengan menampilkan tari trandisional (Tari Prajurit dan Tari Gepyok Anting-Anting), menyanyi bersama, pembacaan puisi dll. 
 Menyerahkan siswa kepada wali murid

 Tari Gepyok Anting-Anting
 Team Tari Prajurit dan Tari Gepyok Anting-Anting
Foto bersama Ibu Guru...
 Kenang-kenangan dari Wali Murid
Kenang-kenangan dari Siswa

Sabtu, 21 April 2012

Sejarah R.A. Kartini



RA Kartini adalah salah satu pahlawan perempuan nasional Indonesia. Sejarah RA Kartini mencatat bahwa pahlawan  perempuan nasional ini lahir di Jepara pada 21 April 1879. Sejarah RA Kartini dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam melawan penjajahan Belanda adalah membangkitkan semangat dan kedudukan para perempuan pribumi. Oleh karena itu, sejarah RA Kartini mencatat bahwa Raden Ajeng Kartini dinobatkan sebagai pahlawan perempuan nasional yang mempelopori emansipasi perempuan di indonesia.

Sejarah RA Kartini – Biografi Pahlawan Nasional Asal Jepara 

Menurut sejarah RA Kartini, pahlawan nasional ini berasal dari bangsawan suku Jawa. RA Kartini adalah putri dari pasangan Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat dan ibunya yang bernama M. A Ngasirah. Sejarah RA Kartini menyebutkan bahwa ayah RA Kartini adalah seorang Bupati Jepara. RA Kartini adalah anak ke-5 dari 11 bersaudara. Sejarah RA Kartini menyebutkan bahwa RA Kartini merupakan anak perempuan tertua di antara saudara perempuannya.

Sejarah RA Kartini meyebutkan bahwa RA Kartini bersekolah di ELS (Europese Lagere School). Pada masa pendidikan di ELS, RA Kartini belajar bahasa Belanda. Kemampuan RA Kartini berbahasa Belanda membuatnya sering elakukan korespodensi kepada teman-teman korespondensinya yang berasal dari Belanda. Salah satu teman korespondensi RA Kartini adalah Rosa Abendanon.
Beliau pun sering membaca Koran, majalah, dan buku-buku yang berasal dari Eropa. Karena kebiasaannya membaca, RA Kartini sangat tertarik dengan pola pikir perempuan Eropa yang begitu maju. Oleh karena itu, RA Kartini berkeinginan untuk mengangkat dan memajukan kedudukan perempuan Indonesia karena perempuan Indonesia pada saat itu berada pada posisi sosial yang rendah.
Menurut sejarah RA Kartini, keinginan beliau untuk mengangkat derajat perempuan Indonesia sangat didukung oleh sahabat korepondensinya, yaitu Rosa Abendanon. Sejarah RA Kartini pun mencatat bahwa RA Kartini beberapa kali mengirimkan tulisannya dan dimuat di majalah perempuan Belanda De Hollandsche Lelie. Selain soal emansipasi perempuan, sejarah RA Kartini pun memperjuangkan masalah sosial umum, seperti memperoleh kebebasan dan persamaan perlakuan di mata hukum.
Sejarah RA Kartini mencatat bahwa RA Kartini menikah pada 12 November 1903. Lelaki yang menjadi pendamping hidup RA Kartini merupakan pilihan orangtua RA Kartini. Suami RA Kartini itu bernama Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, seorang Bupati Rembang. Menurut sejarah RA Kartini, pernikahan RA Kartini dengan Bupati Rembang ini tidak membuatnya berhenti memperjuangkan hak-hak emansipasi perempuan pribumi.
Menurut sejarah RA Kartini, pahlawan asal Jepara ini melahirkan anak pertama sekaligus terakhir pada 13 September 1904. Anaknya itu bernama RM Soesalit. Namun sayang, perjuangan RA Kartini dalam memperjuangkan emansipasi perempuan Indonesia kandas dalam usia yang masih muda. Menurut sejarah RA Kartini, beliau meninggal beberapa hari setelah melahirkan anak pertamanya, tepanya pada tanggal 17 September 1904.
Setelah beliau wafat, surat-surat korespondensi beliau yang dikirimkan ke teman-temannya di Eropa berhasil dibukukan oleh J. H Abendanon. Saat itu, Abendanon menjabat menteri kebudayaan, agama, dan kerajinan Hindia Belanda. Menurut sejarah RA Kartini, buku yang berisi suratan yang dikirimkan oleh RA Kartini itu berjudul “Door Duisternis tot Licht”. Judul itu secara harfiah berarti “ Dari Kegelapan Menuju Cahaya”. Buku kumpulan surat RA Kartini ini diterbitkan pada 1911 dan sudah dicetak sebanyak 5 kali.
Menurut sejarah RA Kartini, pada 1922, Balai Pustaka menerbitkan buku kumpulan surat RA Kartini itu dalam bahasa Melayu yang berjudul “Habis Gelap Terbitlah Terang: Boeah Pikiran”. Kemudian, pada 1938, sastrawan pujangga baru, Armin Pane mengeluarkan buku yang berjudul “Habis Gelap Terbitlah Terang”.
Dalam buku-buku itu, kumpulan surat korepondensi RA Kartini itu mayoritas membahas tentang cara pandang RA Kartini unutk meningkan emansipasi perempuan pribumi. Pemikiran maju seorang RA Kartini sangat menarik perhatian masyarakat Belanda. Selain itu, menurut sejarah RA Kartini, pemikiran RA Kartini ini pun telah menginspirasi W. R Supratman untuk menciptakan lagu yang berjudul “Ibu Kita Kartini”. 

Sejarah RA Kartini – Pemikiran Seorang RA Kartini 

Menurut sejarah RA Kartini, secara garis besar, pemikiran-pemikiran RA Kartini tetang kondisi social pada zaman itu, khususnya tentang kondisi kaum perempuan di Indonesia. Mayoritas, surat-surat RA Kartini beisi pemikiran-pemikiran mengenai keluhan dan perlawanan tehadap kondisi budaya Jawa yang cenderung menghalangi atau menghambat kemajuan kaum perempuan Indonesia.
Sejarah RA Kartini menyatakan bahwa RA Kartini menginginkan agar kaum perempuan Jawa khususnya dan umumnya perempuan Indonesia memiliki kebebasan dan kesempatan menuntut ilmu. Dalam surat-surat yang ditulis oleh  RA Kartini, beliau menginginkan perempuan Indonesia mendapatkan hak-haknya dan kebebasan seperti perempuan-perempuan Eropa. Selain itu, sejarah RA Kartini pun menggambarkan bahwa penderitaan kaum perempuan Jawa diakibatkan karena kukungan adat. Kukungan adat yang menghambat kebebasan perempuan antara lain tidak bebas mendapatkan pendidikan, harus dipingit, dijodohkan dengan laki-laki yang tidak dikenal, dan yang paling menyakitkan harus bersedia dimadu alias dipoligami.
Menurut sejarah RA Kartini, banyak kendala yang dihadapi oleh RA Kartini dalam mewujudkan pemikirannya yang selangkah lebih maju. Walaupun RA Kartini berasal dari keturunan bangsawan, tapi kesempatan RA Kartini untuk menuntut ilmu lebih tinggi kandas dan hanya sampai usia 12 tahun. Menurut sejarah RA Kartini, kecintaan beliau kepada orangtuanya pun menjadi kendala untuknya dalam meneruskan pendidikannya. Namun, sang ayah menyetujui kalau RA Kartin diperbolehkan untuk mencari ilmu untuk menjadi guru di Batavia.
Keinginan RA Kartini untuk melanjutkan sekolah di Belanda tersirat dalam surat yang ditulisan oleh beliau. Menurut sejarah RA Kartini, beberapa sahabat pena beliau sangat meyetujui keinginan beliau. Namun keinginan RA Kartini untuk menuntut ilmu di Belanda gagal karena RA Kartini mendapat nasihat dari Nyonya Abendanon. Nasihat itu menyatakan bahwa Batavia merupakan tempat terbaik bagi RA Kartini untuk menuntut ilmu. Kebatalannya menuntu ilmu di Belanda itu cukup disesalkan oleh beberapa sahabat penanya.
Pada pertenganah 1903, keinginan untuk menuntut ilmu di Batavia pun akhirnya kandas. Kali ini, dalam suratnya kepada Nyonya Abendanon, RA Kartini meyebutkan bahwa keinginan untuk menuntut ilmu di Batavia batal karena beliau harus  segera menikah.Menjelang pernikahannya, pemikiran dan penilaian RA Kartini terhadap budaya Jawa sedikit melunak.
Menurut sejarah RA Kartini, pemikiran beliau pada adat Jawa semakin toleran. RA Kartini menganggap pernikahan yang akan dijalaninya akan membawa keuntungan tersendiri dalam mewujudkan keinginan untuk mendirikan sekolah perempuan saat itu. Dalam surat-surat yang ditulis RA Kartini menjelang pernikahannya, RA Kartini mengatakan bahwa suaminya ini sangat mendukung dirinya untuk mendirikan sekolah khusus perempuan. Selain itu, suami RA Kartini pun mendukung RA Kartini untuk mengembangkan seni ukiran Jepara dan sangat mendukung RA Kartini untuk menulis sebuah buku.
Perubahan jalan pemikiran RA Kartini ini menyiratkan bahwa RA Kartini telah lebih bisa menanggalkan egonya. Selain itu, perubahan pola pikir RA Kartini pun menyiratkan bahwa RA Kartini lebih rela berkorban untuk untuk mengikuti aturan adat yang selama ini ditentangnya, yaitu menikah dengan Adipati Rembang yang merupakan pria pilihan ayahnya. 

Sejarah RA Kartini – Peringatan Hari Kartini

Menurut sejarah RA Kartini, hari lahir beliau diperingati sebagai Hari Kartini. Hari Kartini ini diperingati untuk mengingatkan bahwa perjuangan emansipasi perempuan Indonesia sudah dimulai sejar zaman RA Kartini. Selain itu, peringatan Hari Kartini yang jatuh pada 21 April diperingati untuk mengenang perjuangan RA Kartini dalam mengankat derajat dan emansipasi perempuan Indonesia. Peringatan Hari Kartini ini dikukuhkan melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia No.108 Tahun 1964 oleh Presiden Soekarno. Selain menetapkan Hari Kartini, keputusan itu menetapkan RA Kartini sebagai pahlawan nasional.